Rabu, 30 Maret 2016

STUDI KELAYAKAN USAHA

 
       A. Pentingnya Studi Kelayakan Usaha
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan, harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Ada dua studi atau analisis yang dapat dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis untuk dimulai dan dikembangkan yaitu:
1)      Studi kelayakan usaha
2)      Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan, proses bisnis agar mampu memberikan mamfaat ekonomis dan sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1)      Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, dan lain-lain.
2)      Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, memperluas cakupan usaha, dan lain-lain.
3)      Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, dan lain-lain.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha di antaranya:
1)      Pihak wirausaha (pemilik perusahaan). Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada barang tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu.
2)      Investor dan penyumbang dana. Studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang memadai atau tidak.
3)       Masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan untuk bahan kajian apakah usaha yang didirikan memberikan mamfaat bagi masyarakat dan bagi pemerintah studi kelakan sebagai alat pertimbangan untuk pengluaran izin usaha.
 
            B. Proses dan Tahap Studi Kelayakan
Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
1)      Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan
Tahap penentuan ide adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.misalnya kemungkinan bisnis yang paling memberikan peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu panjang. Banyak kemungkinannya, misalnya bisnis industri,perakitan, perdagangan usaha jasa, atau jenis usaha lainnyayang dianggap paling layak.
2)      Tahap formulir tujuan
Tahap ini adalah perumusan visi dan misi bisnis, seperti visi dan misi bisnis yang hendak diemban setela bisnis tersebut diidentifikasi.apakah misalnya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang langgeng, atau apakah Visi dan Misi bisnis yang dapat dikembangkan tersebut benar-benar menjadi kenyataan atau tidak? Semuanya dirumuskan dalam bentuk tujuan. 
3)      Tahap analisis
Tahap penelitian yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis itu layak dilaksanakan atau tidak. Tahapan ini dilakukan seperti prosedur penelitian ilmiah lainnya, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam study kelayakanusaha hanya dua,yaitu dilaksanakan atau tidak.
4)      Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan, maka langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluan untuk investasi yang mengandung resiko, maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa krtiteria, seperti periode pembayaran kembali ( Pay Back Period – PBP ), nilai sekarang bersih ( Net Presnt Value – NPV ), Tingkat pengembalian unternal ( Internal Rate of Return – IRR ), dan sebagainya.
 

C.      Analisis Kelayakan Usaha

Berikut ini akan dibahas beberapa criteria yang dapat dijadikan aspek penelitian yaitu antara lain:

1)      Analisis aspek pemasaran

Dalam analisis pasar, biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati, diantaranya:

a.                  Kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika kebutuhan dab keinginan mereka teridentifikasi dan memungkinkan terpenuhi, berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak.

b.                  Segmentasi pasar. Jika segmentasi pasar teridemtifikasi, maka pasar sasaran akan dapat terwujud dan tercapai.

c.                   Target. Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih. Jika konsumen loyal, maka potensi pasar tinggi.

d.                  Nilai tambah. Wirausaha harus mengrtahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok, agen, hingga komsumen akhir. Dengan mengetahui nilai tambah setiap rantai pemasaran, maka nilai tambah bisnis akan diketahui tinggi atau rendah.

e.                  Masa hidup produk. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau tidak. Jika masa produk lebih lama berarti potensi pasar tinggi.

f.                    Struktur pasar. Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk pasar pesaingan tidak sempurna atau pasar persaingan sempurna.

g.                  Persaingan dan strategi pesaing. Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggiatau rendah. Jika persaingan tinggi, berarti peluang pasar rendah.

h.                  Ukuran pasar. Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume penjualan tinggi, berarti pasar potensial.

i.                    Pertumbuhan pasar Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih dari 20%), berarti potensi pasar tinggi

j.                    Laba kotor. Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika profit margin kotor lebih dari 20%, berarti pasar potensial.

k.                   Pngsa pasar. Pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang diminta dengan jumlah barang jasa yang ditawarkan.

.
2)      Analisis aspek produksi/operasi
Beberapa unsure dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
a.               Lokasi operasi. Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b.               Volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
c.               Mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi.
d.               Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harrus cukup tersedia
e.               Tenaga kerja. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus dasesuaikan dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f.                Tata letak. Tata letak berbagai fasilitas operasi harus praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
 
3)      Analisis aspek manajeman
Dalam menganalisis aspek manajemen, terdapat beberapa unsure yang harus dianalisis, seperti:
a.               Kepemilikan.Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi (perseorangan) atau milik bersama (seperti CV, PT, dan bentuk badan lainnya).
b.               Organisasi. Jenis organisasi apa yang diperlukan? Apakah organisasi lini, staf, lini dan staf, atau bentuk lainnya.
c.               Tim manajemen. Apakah bisnia akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain secara profosional.
d.               Karyawan. Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang diperlukan.
 
4)      Analisis aspek keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a.      Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan kebutuhan dana untuk organisasi
b.      Sumber dana. Ada beberapa dana yang layak digali, yaitu sumber dana internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan) daan modal eksternal (misalnya penerbitan obligasi dan pinjaman)
c.       Proyeksi neraca. Sangat penting untuk mengetahui kelayakan perusahaan, serta kondisi keuangan lainnya.
d.      Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba atau rugi dimasa yang akan dating.
e.      Proyeksi arys kas. Dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban keuangannya.
 
 

D.     Kriteria Investasi

Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi yng dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria yaitu:
a.      Periode pembayaran kembali
Priode pembayaran kembali sangat penting untukmenghutung jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat priode pembayaran kembalinya, maka semakin baik bisnis tersebut. Periode pembayaran kembali adalah periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi
b.      Kriteria nilai sekarang
Perlu diperhatikan bahwa nilai uang sebagai mamfaat ekononi dari usaha yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan datang tidak sama dengannilai uang yang diterima sekarang karena adanya faktor suku bunga dan besarnya biaya yang dianalisis sepanjang waktu. Oleh sebab itu, dalam studi kelayakan usaha, unsur waktu dan suku bunga harus diperhitungkan.
c.       Kriteria tingkat pengembalian internal
Tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR) adalah tingkat bunga (interest ate-i) yang membuat nilai sekarang bersih (net present value-NPV) menjadi nol atau disebut juga indeks profitabilitas(profitability indeks- PI)
 

E.      Penyusunan Studi Kelayakan Usaha

Setelah menganalisis bebagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya secara ekonomis dinyatakan layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan studi kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisi:
RINGKASAN PROYEK
BAB I PENDAHULUAN
                         ·            Dasar gagasan membuka bisnis baru/pengembangan bisnis
                         ·            Nama dan alamat perusahaan
                         ·            Bidang usaha
                         ·            Bentuk perusahaan
                         ·            Gambaran perkembangan perusahaan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN DEWASA INI
                         ·            Gambaran umum perusahaan
                         ·            Perizinan
                         ·            Aspek teknik produksi/operasi
                         ·            Aspek pemasaran
                         ·            Aspek manajemen
                         ·            Aspek keuangan
 
BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN
• Proyek yang diusulkan
o   Sifat imvestasi
o   Jenis produk
• Aspek teknis
o   Sifat proyek
o   Jenis dan jumla produksi
o   Lokasi
o   Bangunan
o   Mesin dan peralatan
o   Tata letak proses
o   Proses produksi
o   Kapasitas produksi
o   Bahan baku dan bahan penolong
o   Tenaga
 
• Aspek pemasaran
o   Peluang pasar
o   Segmentasi pasar
o   Sasaran pasar
o   Volume dan harga penjualan
o   Masa hidup produk
o   Struktur pasar
o   Persaingan dan strategi bersaing
o   Ukuran pasar dan pertumbuhannya
o   Pangsa pasar
o   Margin laba kotor
 
• Aspek manajemen
o   Kepemilikan
o   Struktur organisasi
o   Tim manajemen
o   Tenaga kerja/karyawan
 
• Aspek keuangan
o   Kebutuhan dana
o   Sumber dana
o   Prediksi pendapatan
o   Prediksi biaya
o   Prediksi laba rugi
o   Kriteria investasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar